Batu Lobor
Sinopsis
Awal mula cerita Batu Lobor yang diceritakan dari seorang yang bernama Serindang yang mengalami langsung kejadian tersebut adalah bahwa dahulu di Enggirang hanya hidup beberapa keluarga yang tinggal di batang panjang (rumah betang) sebelum akhirnya pecah menjadi beberapa kampung. Seiring berjalannya waktu di sebuah rumah batang panjang (rumah betang) sedang diadakan acara gawai, yaitu gawai pesta pernikahan.
Judul Cerita | Batu Lobor |
Penulis | - |
Ilustrator | - |
Penerbit | - |
Tahun Terbit | - |
Bahasa | - |
Umur Pembaca | - |
Batu Lobor
Awal mula cerita Batu Lobor yang diceritakan dari seorang yang bernama Serindang yang mengalami langsung kejadian tersebut adalah bahwa dahulu di Enggirang hanya hidup beberapa keluarga yang tinggal di batang panjang (rumah betang) sebelum akhirnya pecah menjadi beberapa kampung. Seiring berjalannya waktu di sebuah rumah batang panjang (rumah betang) sedang diadakan acara gawai, yaitu gawai pesta pernikahan. Ketika orang-orang sedang sibuk mempersiapkan pesta tersebut ada yang menerima temuai (tamu) dari berbagai daerah ada yang sedang sibuk di dapur dan ada yang sedang sibuk memotong Babi di tanah. Di saat orang sedang sibuk tersebut datanglah seorang yatim yang ditinggal mati ayahnya yang bernama serindang mendatangi tempat mereka yang sedang memotong dan memanggang babi di tempat pemanggangan dan meminta hati babi yang sudah di panggang, Oleh salah seorang diberilah hati babi yang diminta anak tersebut. Setelah beberapa saat anak tersebut minta lagi sehingga timbul rasa iseng dari salah seorang yang mengerjakan babi tersebut untuk mengerjai anak tersebut sehingga diberilah getah tangkoh yang menyerupai hati babi. Karena hati yang diminta sudah diberi dan belum habis di makan, maka anak tersebut pun pulang ke tempat ibunya yang kebetulan juga menghadiri pesta tersebut. Setelah sekian lama sang nenek melihat anaknya terus mengunyah tidak berhenti sang ibupun menaruh curiga dengan apa yang sebenarnya dimakan oleh anaknya tersebut sehingga sang ibu bertanya','nak'k, apa yang kamu makan kok dari tadi tidak habis-habis?” kata sang ibu. "hati babi mak”, jawab anaknya. Kemudian sang ibu meminta sesuatu yang dimakan anaknya, "sini ibu lihat hati babinya?” kata sang ibu, si anakpun memberikan hati babi yang dia makan, tetapi betapa terkejutnya sang ibu ketika melihat bahwa yang dimakan oleh anaknya ternyata bukan hati babi Melainkan getah tangkoh Sangking meredangnya (sangat marah) sang ibu ditambah suaminya belum lama meninggal dunia sehingga membuatnya tidak bisa berpikir jernih lagi. Sang ibupun membawa anaknya pulang tanpa pamit ke orang-orang menuju pondok mereka yang kebetulan tidak jauh dari rumah Batang Panjang tempat pesta tersebut berlangsung. Sesampainya di pondok sang ibu merias seekor anjing yang ada di pondok mereka kemudian membawanya ke tempat pesta tersebut Batu Lobor langsung dan melepas anjing yang sudah dirias tersebut ke tengah kerumunan orang-orang lalu sang ibu pun pergi dengan membawa serta anaknya sambil membawa rabun (ramuan penangkal malapetaka) menuju sebuah bukit yang sekarang dikenal dengan nama bukit Nek Serindang. Begitu melihat anjing tersebut orang-orang yang hadir di acara tersebut pun tertawa terpingkal-pingkal. Tidak lama setelah itu keadaan pesta suka citapun berubah menjadi malapetaka. Cuaca cerah dengan cepat berubah menjadi gelap gulita disertai angin ribut serta petir dan hujan deras yang membuat orang-orang yang hadir kalut dan lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Tapi sayang mereka sudah terlambat sehingga bencana tersebut menghancurkan dan menenggelamkan mereka semua tanpa terkecuali rumah batang panjang yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya pesta pun hancur dan berubah menjadi batu beserta isinya. Sementara sang ibu bersama sang anak yang sudah terlebih dahulu lari menyelamatkan diri ke tempat yang aman dan luput dari bencana tersebut, Setelah keadaan normal kembali mereka pun turun dan pulang ke pondok mereka dengan situasi yang sangat lengang karena yang tersisa hanya puing-puing yang sudah membantu, dan dari merekalah cerita Batu Lobor ini dikisahkan schingga masyarakat dayak Dega Semala’k mengetahui kisahnya, "PAK ALUI” Cerita Pak Alui sendiri adalah sebuah cerita dongeng yang mengandung makna untuk menyindir orang-orang yang pemalas dan sok pintar tetapi hasilnya tidak ada. Contoh: Cerita Pak Alui Bikin ladang berdampingan dengan Pak Migo'k. Jika Pak Migo'k mengerjakan ladangnya dengan sungguh-sungguh tidak banyak ngomong sementara Pak Alui mengerjakan ladanya hanya dengan mulut saja "Tangkal sito'k tangkal sinun cangkah sian, tong... tong... tong... tong rum". Maksudnya adalah kayu-kayu yang ada lokasi ladangnya tinggal dia bilang potong sana potong sini tebang sana tebang sini tok... tok.. .tok.. tok... tumbang kayunya. Ketika Pak Migo'k bertanya apakah ladang Pak Alui sudah selesai dikerjakan dengan santai Pak Alui menjawab sudah selesai. Padahal ladangnya tidak diapa-apakan sama sekali, dan masih banyak lagi cerita Pak Alui yang lainnya yang sarat akan pesan-pesan moral kepada kita.
Tambahkan Komentar
Komentar : 0